Etika Sopan Santun Kirim WhatsApp ke Guru
Setiap peserta didik pasti membutuhkan pertemuan dengan guru, baik untuk bimbingan tugas, konsultasi, izin dan keperluan lainnya.
Tidak hanya dengan SMS , peserta didik juga bisa menggunakan aplikasi pesan instan, seperti WhatsApp, LINE, Telegram, BBM dan lain-lain. Namun demikian, WhatsApp tetap dipilih karena aplikasi ini bersifat formal dan banyak digunakan, serta tidak ada stiker-stiker yang terkesan berlebihan. Jika kamu dan Guru mu memiliki WhatsApp, begini cara menghubungi beliau supaya pesanmu cepat direspon. Let's check it out!
Paham waktu sibuknya..
Jangan coba-coba menghubungi guru mu pada jam sibuknya, seperti saat jadwal mengajarnya, jadwal rapat rutinnya, atau jam sibuk lainnya! Beliau bisa terganggu karena pesan mu dan tentu saja pesan mu akan dibiarkan/diabaikan. Cobalah hubungi guru mu saat waktu senggang. Kamu bisa cek dengan cara melihat jadwal mengajar dan kegiatan guru mu, serta menanyakan kepada guru piket beliau atau staf tata usaha madrasahmu.
Pasang foto profil yang wajar.
Foto profil pada Whatsapp-mu dapat mengundang niat guru untuk membalas pesanmu atau tidak. Gunakan foto profil yang wajar, seperti berpose biasa dan tidak norak (Close Up). Boleh menggunakan foto bersama teman-teman, keluarga atau kerabatmu, tetapi tidak menggunakan foto mesra dengan lain jenis atau berpose alay dan norak lainnya. Supaya lebih aman, lebih baik kamu tidak usah menampilkan foto profilmu saat guru mu tidak menyimpan nomormu di ponselnya. Atur saja di pengaturan WhatsApp yaitu Account --> Privacy --> Profile Photo dan pilih My Contacts.
Ucapkan salam pembuka.
Selalu gunakan kata sapaan sebelum tulisan inti pesanmu, seperti "Selamat pagi, Pak/Bu"; "Selamat Siang, Pak/Bu"; "Selamat malam, Pak/Bu", tergantung waktu saat kamu mengirim pesan. Jika gurumu beragama Islam, kamu bisa gunakan kata "Assalamualaikum". Hal ini bertujuan agar gurumu menilaimu sebagai pribadi yang punya tata krama.
Perkenalkan dirimu terlebih dahulu.
Kamu harus memperkenalkan dirimu terlebih dahulu. Sebab, gurumu tidak menyimpan setiap nomor ponsel yang pernah menghubunginya. Perkenalkan dirimu dengan singkat dan jelas, berupa nama, asal jurusan dan angkatan.
Sampaikan pesan mu dengan to the point.
Tidak hanya dengan SMS , peserta didik juga bisa menggunakan aplikasi pesan instan, seperti WhatsApp, LINE, Telegram, BBM dan lain-lain. Namun demikian, WhatsApp tetap dipilih karena aplikasi ini bersifat formal dan banyak digunakan, serta tidak ada stiker-stiker yang terkesan berlebihan. Jika kamu dan Guru mu memiliki WhatsApp, begini cara menghubungi beliau supaya pesanmu cepat direspon. Let's check it out!
Paham waktu sibuknya..
Jangan coba-coba menghubungi guru mu pada jam sibuknya, seperti saat jadwal mengajarnya, jadwal rapat rutinnya, atau jam sibuk lainnya! Beliau bisa terganggu karena pesan mu dan tentu saja pesan mu akan dibiarkan/diabaikan. Cobalah hubungi guru mu saat waktu senggang. Kamu bisa cek dengan cara melihat jadwal mengajar dan kegiatan guru mu, serta menanyakan kepada guru piket beliau atau staf tata usaha madrasahmu.
Pasang foto profil yang wajar.
Foto profil pada Whatsapp-mu dapat mengundang niat guru untuk membalas pesanmu atau tidak. Gunakan foto profil yang wajar, seperti berpose biasa dan tidak norak (Close Up). Boleh menggunakan foto bersama teman-teman, keluarga atau kerabatmu, tetapi tidak menggunakan foto mesra dengan lain jenis atau berpose alay dan norak lainnya. Supaya lebih aman, lebih baik kamu tidak usah menampilkan foto profilmu saat guru mu tidak menyimpan nomormu di ponselnya. Atur saja di pengaturan WhatsApp yaitu Account --> Privacy --> Profile Photo dan pilih My Contacts.
Ucapkan salam pembuka.
Selalu gunakan kata sapaan sebelum tulisan inti pesanmu, seperti "Selamat pagi, Pak/Bu"; "Selamat Siang, Pak/Bu"; "Selamat malam, Pak/Bu", tergantung waktu saat kamu mengirim pesan. Jika gurumu beragama Islam, kamu bisa gunakan kata "Assalamualaikum". Hal ini bertujuan agar gurumu menilaimu sebagai pribadi yang punya tata krama.
Perkenalkan dirimu terlebih dahulu.
Kamu harus memperkenalkan dirimu terlebih dahulu. Sebab, gurumu tidak menyimpan setiap nomor ponsel yang pernah menghubunginya. Perkenalkan dirimu dengan singkat dan jelas, berupa nama, asal jurusan dan angkatan.
Sampaikan pesan mu dengan to the point.
Langsung tuliskan tujuanmu menghubungi guru mu tersebut dengan tidak bertele-tele, seperti mau bertemu beliau untuk mengerjakan tugas yang tertunda, meminta bantuan atau keperluan lainnya. Jangan terlalu banyak berbasa-basi supaya guru tidak jenuh dengan pesan mu.
Tidak perlu menggunakan emoji.
Pesanmu kepada dosen bersifat formal. Oleh karena itu, jangan menggunakan emoji atau emoticon supaya kamu tidak dianggap berlebihan oleh Guru mu. Walaupun isi pesanmu menunjukkan keadaan yang bahagia, sebaiknya tidak menggunakan emoji "smile" atau emoji "sad" jika isi pesanmu tersirat kesedihan.
Jangan terlalu mendesak guru untuk membalas pesanmu.
Guru tidak membalas pesan mu, padahal kamu mengirim pesan kepadanya saat tidak pada jam sibuknya. Dalam keadaan tersebut, janganlah kamu mengirim pesan yang berisi kata-kata desakan kepada beliau, apalagi sampai mengirimkan kata "PING" berkali-kali.
Nah, tidak perlu ragu lagi kan untuk menghubungi guru mu melalui pesan singkat WhatsApp?
Selalu ikuti adab-adab di atas sehingga pesanmu akan dibalas oleh guru mu.
Pesanmu kepada dosen bersifat formal. Oleh karena itu, jangan menggunakan emoji atau emoticon supaya kamu tidak dianggap berlebihan oleh Guru mu. Walaupun isi pesanmu menunjukkan keadaan yang bahagia, sebaiknya tidak menggunakan emoji "smile" atau emoji "sad" jika isi pesanmu tersirat kesedihan.
Jangan terlalu mendesak guru untuk membalas pesanmu.
Guru tidak membalas pesan mu, padahal kamu mengirim pesan kepadanya saat tidak pada jam sibuknya. Dalam keadaan tersebut, janganlah kamu mengirim pesan yang berisi kata-kata desakan kepada beliau, apalagi sampai mengirimkan kata "PING" berkali-kali.
Sangat tidak sopan kan? Tunggulah beberapa jam, kemungkinan beliau sedang berkendara di jalan, terkena musibah atau ada kegiatan mendesak lainnya. Ketika keperluan mu dengan beliau sangat mendesak, boleh menghubungi beliau sekali lagi, tetapi tetap dengan kata-kata yang sopan. Jika tidak dibalas lagi, berarti guru mu sangat sibuk sehingga kamu harus mengalah dulu dan mengubungi beliau lagi di hari berikutnya.
Selalu tuliskan terima kasih.
Selalu tuliskan kata "terima kasih" setelah menuliskan inti pesan mu. Bisa juga kamu menyatakan keperluan mu dahulu kepada guru, beliau menjawabnya, lalu ucapkan "terima kasih". Hal ini membuat guru menganggapmu sebagai pribadi yang bisa menghargai pendapatnya.Nah, tidak perlu ragu lagi kan untuk menghubungi guru mu melalui pesan singkat WhatsApp?
Selalu ikuti adab-adab di atas sehingga pesanmu akan dibalas oleh guru mu.
#TU_77
No comments:
Post a Comment